I Nyoman Ngendon

A pioneer in the modern Batuan Style

Bali Art Guide is a Media Partner of this Event

Opening Ceremony

🗓️ September 3, 2024
⏰ 17:00 - 20:00 Bali time
📍 ARMA Museum & Resort, Ubud, Bali

The Baturulangun Batuan Artists Association presents an exhibition as a tribute from 100 painters, spanning three generations, to a mentor and master of the Batuan painting style in;

"A Tribute to I Nyoman Ngendon"

Exhibition Dates

🗓️ September 4-22, 2024
⏰ 10:00 - 17:00 WITA
📍 ARMA Museum & Resort, Ubud, Bali

We humbly invite everyone to attend this opening and exhibition, witnessing a living museum of Batuan artists who have preserved the 'citrakara' since 944 Caka (1022 AD).

I Nyoman Ngendon was not only the central figure of the Batuan painting style in the 1930s-1940s but also a feared wartime artist by the colonizers. Although his life ended at the hands of invaders, his legacy endures in the values, techniques, and stylistic patterns he left behind. These elements continue to liberate each of his students, allowing them to achieve their unique authentic aesthetics.

Various events, such as international forums, workshops, and live painting by Baturulangun youth, will enhance this exhibition. Follow @desa.batuan and @baliartguide on Instagram for news and details.

Join us in appreciating and preserving this cultural heritage.

The Next Generation of Batuan Artists

Perkumpulan Pelukis Baturulangun Batuan mempersembahkan pameran sebagai sebuah penghormatan dari 100 pelukis, 3 lintas generasi, kepada seorang guru dan maestro seni lukis gaya Batuan dalam "A Tribute to I Nyoman Ngendon"

Acara pembukaan

🗓️ 3 September 2024
⏰ Pukul 17.00 - 20.00 WITA
📍 ARMA Museum & Resort, Ubud, Bali

Pameran berlangsung

🗓️ 4-22 September 2024
⏰ Pukul 10.00-17.00 WITA
📍 ARMA Museum & Resort, Ubud, Bali

Dengan segala kerendahan hati kami mengundang seluruh insan untuk hadir dalam pembukaan dan pameran ini, sebagai saksi sebuah museum hidup dari seniman lukis Batuan yang telah menjaga keempuan ‘citrakara’ sejak tahun 944 Caka (1022M).

I Nyoman Ngendon tak hanya ikon utama seni lukis aliran Batuan era 1930-1940-an, tapi juga seniman perang yang ditakuti penjajah. Meskipun akhir hidupnya dibunuh ditangan penjajah, warisannya tetap terlihat dalam nilai dan pola teknik serta stilistik, yang memerdekakan setiap pelukis muridnya mencapai estetik autentiknya masing-masing.

Terdapat berbagai acara bermutu lain seperti international forum, workshop, dan live painting dari anak-anak remaja Baturulangun, sepanjang pameran ini berlangsung. Ikuti berita dan informasi detilnya di akun instagram @desa.batuan dan @baliartguide

Mari hadir sebagai bentuk apresiasi dan pelestarian budaya 🙏🏻