Download the Exclusive Bali Art Guide Map
Saya sangat cinta lukisan tradisional Bali. Lukisan tradisional Bali adalah lukisan yang sangat unik dan langka. Sebagai seniman, saya sangat menikmati gaya seni ini, walaupun proses pengerjaannya sangat panjang, begitu detail, dan membutuhkan waktu yang sangat lama sekali (bisa mencapai lebih dari 1 tahun pengerjaan).
Saya suka sekali dengan tantangan dalam membuat lukisan-lukisan yang sangat rumit dan selalu ingin membuat lukisan yang unik serta berbeda dari kerabat seniman lukis tradisional Bali lainnya.
Saya ingin terus berkarya dengan lukisan tradisional Bali agar gaya ini tidak punah. Semasih saya diberikan kesehatan, saya akan terus berkarya. Saya berharap semoga lukisan tradisional Bali tetap hidup dan diteruskan oleh generasi-generasi selanjutnya.
I Wayan Suala lahir di Banjar Gentong, Tegallalang, Gianyar, pada 17 Mei 1972. Suala telah menekuni lukisan tradisional Bali sejak umur 7 tahun dan pertama kali dibimbing oleh I Wayan Sutresna, I Made Bukil, serta Anak Agung Aji Rai Gentong di kampungnya. Dalam prosesnya berseni, Suala turut mendapatkan bimbingan dari para seniman maestro lukisan tradisional Bali, antara lain Pande Ketut Bawa, Ida Bagus Made Widja, I Ketut Budiana, I Gusti Made Kwanji, I Wayan Barwa dan I Wayan Tutur.
Proses berkaryanya dimulai sejak orang tua Suala mendorongnya untuk mempelajari seni lukis di rumah tetangganya. Ketekunan dan semangat Suala dalam mempelajari seni lukis tradisional Bali telah membawanya ke banyak pameran lokal dan internasional, serta telah meraih berbagai penghargaan seni.
Suala pertama kali melakukan pameran pada tahun 1993 di Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR Negeri Denpasar, Bali). Karya-karyanya juga pernah dipamerkan di Jepang pada 1998, tepatnya di Shinjuku Nomura Building bersama dengan para pelukis dari Barwa Gallery. Selain di Bali, Suala juga telah berpameran di Jakarta, Surabaya, dan pameran tingkat internasional lainnya.
Karya Suala memiliki tingkat kerumitan yang berbeda pada ornamen yang diaplikasikan pada lukisannya. Selain itu, Suala masih menggunakan kuas dan pena dari bambu serta lidi pohon enau dalam melukis. Hal tersebut membuat karya lukis tradisional Bali milik Suala menjadi unik dan spesial.
Style: Balinese traditional painting
Mediums: Balinese traditional painting - Acrylic
To see more artworks or contact the artist, visit their links below