Download the Exclusive Bali Art Guide Map
Sebagai pelukis yang sudah masuk kategori senior alias rambut abu-abu dan putih, bukanlah suatu halangan untuk berhenti berkarya. Usia hanyalah penambahan angka, di tengah himpitan modernisasi dan generasi muda. Harus tetap bersemangat selama masih ada Waktu, tetaplah berkarya. Setiap seniman, masing-masing mempunyai karakternya sendiri.
-Be Yourself-
Chris Idris nama yang selalu diperkenalkan ke publik, nama lengkapnya Christopher Idris, dilahirkan di kota Medan 23 februari 1959. Dari angka tahun kelahiran bisa lah ditebak bukanlah seniman muda, bukan berarti sudah tidak dapat berkarya lagi.
Hidup di perantauan, Medan, Jakarta, Surabaya, Mississauga Canada, Serpong Tangerang dan sejak awal tahun 2022 tinggal di Bali sampai sekarang untuk melanjutkan berkarya sebagai seniman pelukis.
Ketika masa remaja, orang tua mempunyai 5 jilid buku koleksi Ir. Soekarno berisikan lukisan-lukisan pelukis terkenal dan guci-guci, salah satu nya pelukis BASUKI ABDULLAH (alm), beliau boleh dikata adalah guru pertama dalam 'bayangan'. Disitulah awal beliau melukis secara otodidak dengan menggunakan media cat minyak di kanvas, dari semenjak kecil memang menyukai menggambar dan selepas Sekolah Menengah Atas, berniat melanjutkan di satu perguruan Seni di Jogja namun tidak bisa 'terwujudkan. Akhirnya memutuskan mencari perguruan tinggi yang ada mata pelajaran seni dan menggambarnya, Fakultas Arsitektur Lansekap Jakarta 1979.
Selama perkuliahan dan ketika lulus perkuliahan, di waktu luang, dipergunakan untuk melukis, objeknya pemandangan dan figure-figure wanita terobsesi oleh maestro Basuki Abdullah.
1991 - 1997 sempat tinggal di Mississauga, Canada, di sempatkan untuk belajar khusus melukis Figure drawing menggunakan charcoal, di Sheridan college
1997 kembali ke Jakarta memutuskan sebagai pelukis, berjalan seiring dengan profesi akademisnya, awal pameran bersama di balai budaya, pameran bersama di hotel, mal, jambore ancol, dll.
Di Satu kurun waktu, lukisan koi impresionismenya dengan warna-warna dan style yang unik dan berbeda, dikenal sebagai chris koi.. Basuki Abdullah, Rembrandt, Claude Monet, Gustav Klimt, Schile, banyak mempengaruhi perjalanan seorang seniman Chris Idris.
Awal mula lukisan hanya fokus pada OBJEK yang nyata & real saja. Perkembangan dunia modern dan kehidupan dengan segala aktivitas dan alam dll, menjadi inspirasi untuk dituangkan dan diceritakan dalam bentuk lukisan dengan gaya dan style tersendiri dengan media acrylic di kanvas.
Style: Realis, impressionism, modern art
Mediums: Traditional - Acrylic, Traditional - Oil, Traditional - Drawing
2025 - "Waktu" Solo Exhibition - Ubud Bali
To see more artworks or contact the artist, visit their links below