Deta Artista

Artist Statement

Warna-warna pop yang cerah dan mencolok sebagai cerminan generasi muda yang penuh dinamika dan bergelora dengan ide-ide cemerlang dan masa depan cerah. Generasi muda modern yang tak lupa akan tradisi tergambar dalam visualisasi teknik sigar warna.

Artist Biography

Deta Artista adalah Nama panggilan dari Seniman muda yang memiliki nama lengkap I Gede Dwitra Natur Artista. Deta Artista lahir di Gianyar tepatnya pada tanggal 23 September 1994, Alamat tinggal  dari Deta Artista terletak di Br. Tengah Manuaba, Desa Kenderan, Tegallalang, Gianyar, Bali. Seni sudah menjadi bagian hidup beserta seni juga sudah terpatri diantara nama yang melekat pada nama Deta Artista. Hidup dilingkungan yang kental akan Seni dan Budaya telah menempa Deta Artista untuk memiliki insting Seni, dimulai dari sang Kakek Seniman serba bisa I Made Sangri (Alm.), hingga seorang Ayah yang merupakan Seniman Lukis bernama I Made Ruta, bliaulah yang menjadi cikal bakal pembentukan karakter dari seorang Seniman Deta Artista. Selain Seni yang bersifat individual Deta Artista juga melakoni Seni komunal hingga Seni untuk persembahan (Agama), meliputi pembuatan sarana prasarana kegiatan upacara, memainkan instrument gambelan, dan menarikan Tari Calonarang hingga Topeng Wali. Deta Artista sempat memperdalam Seni Lukis Wayang Kamasan di Desa Kamasan Klungung di kediaman I Nyoman Mandra (Alm.), dengan kata lain seni sudah menjadi bagian hembusan nafas beserta penyeimbang dalam hidup Deta Artista. Dari perjalanan memori panjang yang dialami Deta Artista dari kecil hingga dewasa munculah keinginan untuk memperdalam Seni melalui jalur Akademis. Deta Artista menyelesaikan pendidikan pada tahun 2016 di Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA Singaraja) bidang keilmuan S-1 Pendidikan Seni Rupa, serta saat ini telah menyelesaikan pendidikan jenjang berikutnya di Pascasarjana Institut Seni Indonesia Denpasar (ISI Denpasar) bidang keilmuan S-2 Program Studi Seni, Program Magister pada tahun 2020.

Style: Dekoratif

Medium: Visual Artist, Acrylic on Canvas

Exhibitions

Jukung Anyar - Group Exhibition - 2023 - Jong Sarad

Upper Vibe

2021
Acrylic on canvas
90 x 100 cm
Kepercayaan masyarakat Bali tentang kesucian harus berlaku dari laut (Segara) dan gunung (Gunung) atau disebut dengan istilah Nyegara Gunung. Kiblat spiritualitas akan mengarah pada konsep Nyegara Gunung tersebut. Kepercayaan Hindu juga kental dengan pendewaan terhadap alam. Setiap umat Hindu di manapun selalu menempatkan Gunung di wilayah mereka sebagai tempat suci. Kitab Purana menjadi dasar pendewaan Gunung sebagai simbol Lingga yang menjadi tempat Dewa Siwa berada. Hal-hal tersebut memberikan vibrasi kuat untuk membawa kita selaku manusia pada kesuksesan yang seimbang antara jasmani dan rohani. Kesuksesan yang benar-benar tak terhingga yaitu kesuksesan masa lalu menjaga vibrasi tersebut, kesuksesan kita di masa kini untuk meneruskannya, dan kesuksesan di masa depan untuk mewariskannya kepada generasi berikutnya. Mewariskan kelestarian alam dan vibrasinya yang tinggi.Warna-warna pop yang cerah dan mencolok sebagai cerminan generasi muda yang penuh dinamika dan bergelora dengan ide-ide cemerlang dan masa depan cerah. Generasi muda modern yang tak lupa akan tradisi tergambar dalam visualisasi teknik sigar warna. Lewat karya ini mari belajar menjadi generasi muda berpikiran global yang tak meninggalkan tradisi dengan berpegang teguh pada vibrasi-vibrasi tertinggi yaitu kemahakuasaan Sang Pencipta.

Sukaning Tinular

2021
Acrylic on canvas
120 x 60 cm
Alam semesta menyajikan keseluruhan bagi kita, tak satupun luput dari jangkauannya. Keyakinan itu menjadi inti sari dari pola pikir manusia Bali sehingga apapun yang didapat dari alam akan dipersembahkan untuk kembali ke alam. Alam semesta yang dalam hal ini diyakini sebagai bagian yang tak terpisah dari Tuhan sebagai penciptanya. Konsep dan esensi sederhana itu terwariskan dengan apik kepada turunan-turunan generasi berikutnya. Gunung menjadi pusatnya sumber makanan, mengalirkan air ke tanah-tanah yang memberi kehidupan. Bagaimana itu terus mengalir, bergulir lewat siklus dalam musim menjamah seluruh isi semesta. Keyakinan akan itu meneguhkan keterikatan untuk menjaga siklus tanpa terputus. Lewat ketidakpastian perkembangan yang pelik dan penuh konflik, manusia Bali tetap percaya bahwa gunung, air, tanah dan seluruh semesta selalu mengalirkan suka cita yang disebarluaskan. Memberi harapan sehingga segala halnya serba mungkin. Mungkin saja memburuk dalam pelik, mungkin juga melambung justru jadi lebih baik. Di balik itu semua, keyakinan dan bakti yang dianut pasti akan menjadi bahagia dan suka cita yang tersiar ke seluruh semesta.

Happy Seeds

2021
Acrylic on canvas
100 x 90 cm
Segala hal yang muncul kepermukaan hanya hal yang nampak saja. Tunas-tunas muda yang muncul mencuat memamerkan warna-warni yang indah. Tentu saja bukan asal seperti sulap. Apa yang indah dan muncul adalah proses yang tak nampak di bawah permukaan. Warna-warni indah dari tunas yang mulai bertumbuh adalah wujud dari benih yang tertanam dalam suka cita. Menunggu waktu dan tunas itu akan masuk masa panen yang berlimpah.

To see more artworks or contact the artist, visit their links below