I Komang Aryawan
"Artaxss"

Artist Statement

Selama 6 tahun ke belakang saya baru mendalami seni , selama saya berproses berkesenian , seni itu menurut saya  , sebuah ketenangan dan kebebasan batin yang membuat batin diri kita ini menjadi kepribadian yang ebih enjoy dalam menjalani kehidupan ini ,seakan hidup yang penuh dengan tantangan terasa enjoy di jalani saat menjalani aktivitas berkesenian ini

Artist Biography

I Komang Aryawan lahir di Gianyar , 25 Mei 2005, saat ini tinggal di Batubulan Kangin 

Saya merupakan anak yatim dari bertiga saudara di keluarga saya tidak ada darah keturunan pelukis tapi ibu saya dulu seorang pengrajin 

Memahami seni mulai tahun 2018 , saya baru tamat dari sekolah menengah kejuruan atau SMK , sekarang masih menjalani perkuliahan sarjanah di ISI DENPASAR . Saat ini saya lebih menyukainya aliran seni realis surealis dan ekspresionisme dan sampai saat ini saya masih mengasah skill saya supaya bisa menjadi seniman pelukis hebat dan di kenang sepanjang masa 

Aktivitas pameran, telah dimulai dari tahun 2022 , telah melakukan pameran di beberapa tempat salah satunya di Museum Pancasila Denpasar , Hotel nusa dua , dll . Beberapa penghargaan pernah di raih  yaitu peringkat 2 FKI antar kampus seni se-Indonesia dan juara 1 tingkat Provinsi Bali lomba FLSN2N dan juara ke-4 se Indonesia lomba FLSN2N Bidang seni lukis tahun 2023

Style: Realistic, surrealism 

Medium: Traditional - Acrylic, Traditional - Oil, Digital - Drawing/painting

Culture Round

2022
Akrilik on kanvas
80cm x 60cm
Sebuah karya yg menampilkan berbagai budaya di Bali , banyak budaya dan tradisi yg sudah kita kenal sejak dini, back ground gambar pada bagian kiri ,bagaimana budaya tersebut memiliki unsur tradisional yg khas pada zaman nya dan terlihat kuno salah satunya, wayang Kamasan Bali  , sebelah kanan menggambarkan budaya yg lebih modern dimana handphone tersebut menggambarkan canggihnya zaman sekarang yg dapat melihat dan mencari budaya , lewat media sosial saja dan sebelahnya sampah plastik berupa botol , menggambarkan budaya kuno akan selalu tetap awet sampai zaman kapan pun salah satunya tarian tradisional yg masih aktif ada di era modern ini dan berkembang mengikuti zaman , tarian bondres gambaran rakyat jelata yang berkarakter unik dengan memakai bermacam topeng karikatural, seperti boes (bibir lebar dan tebal), cungih mrongos (sumbing dan tonggos), cunguh pesek (hidung pesek) dan lainnya. Adegan Topeng Bondres ini disebut Bebondresan yang khusus adegan dan bentuk pertunjukannya disebut teater hiburan total, karena mengandung unsur-unsur seni .Kardus tersebut menggambarkan sebuah budaya dapat di daur ulang tanpa menghilangkan makna tersebut, ada pula tarian barong dan rangda di Bali , menggambarkan sebuah keseimbangan antara negatif dan positif , jadi semua budaya akan berputar mengikuti zaman walaupun budaya tersebut berubah tanpa meninggalkan makna atau ciri khas nya

Sink

2023
Akrilik on duplex
1m x 80cm 
Karya yang menggambarkan dampak negatif nya teknologi yang semakin hari semakin maju , tenggelam dengan ciptaan sendiri, dimana manusia menciptakan teknologi, supaya mempermudah dalam melakukan kegiatan sehari-hari, namun dibalik itu terdapat dampak negatifnya ,  jika kita tidak bisa mengendalikan diri dalam menggunakan teknologi ,teknologi itu akan membuat kita tenggelam terlalu dalam , sehingga kita malas untuk bekerja , ataupun beraktivitas , dan kemungkinan banyak teknologi kedepan , dapat menimbulkan polusi yang membuat alam kita beserta isinya sedikit demi sedikit hilanga

Wayang Wong

2024
Akrilik on Kanvas
88cm x 150 cm 
Istilah "wayang wong" merupakan bentukan dari kata "wayang wong" dipisahkan atas "wayang" dan "wong". Arti kata wayang yakni berupa bayang-bayang atau bayangan, dan "wong" atau wang dalam bahasa Jawa Kuna artinya manusia. Jadi wayang wong berarti suatu pertunjukan drama atau suatu bayangan yang mengambil bentuk khayalan dari para Dewa, manusia atau raksasa dengan para pelakunya ditarik oleh manusia yang mengambil lakon dari wiracarita Ramayana dan epos Ramayana iniberasal dari India yang disadur oleh Mpu Walm-ik i (Bhagawan Walmiki).Sebuah tarian yang berasal dari Desa Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali dimana tarian sakral yang hanya bisa di tarikan oleh keturunan pragina (penari) ,tarian ini hanya boleh dipentaskan saat ritual tertentu sebabnya tarian ini diyakini memiliki kekuatan magis. Dimana pada tarian ini Imam (Mangku) memiliki peran penting rambut diikat semacam sorban , peran nya sangat istimewa semacam perantara antara Tuhan dan dunia kita , disini topeng Wayang Wong diserahkan ke imam(Mangku) tersebut terlebih dahulu , lalu disucikan atau di Pasupati supaya topeng wayang wong memiliki kesucian agar bisa di pakai oleh umat keturunan pragina (penari)  dan dupa yang dipegang penari merupakan salah satu dari sarana perantara dalam menyatukan kita dengan Tuhan yaitu 3 perwujudan Shang Hyang Widhi atau (Tri Murti)  saat menciptakan alam semesta , memelihara dan melebur , dimana pada lukisan saya terdapat simbol berartikan , Ang (Brahma), Ung (Wisnu) , Mang (Siwa): TRI MURTI  Teologi aksara suci Ang, Ung dan Mang (AUM) sebagai Pranawa “OM” yang mengawali dalam setiap mantra sebagai susunan kata berpengaruh yang sakral sehingga menghasilkan vibrasi energi spiritual.

To see more artworks or contact the artist, visit their links below

Artist Instagram